Skip to main content

Highlight

Lebih Sakit Meninggalkan atau Ditinggalkan?

[ REVIEW ] Drama Korea Happiness: Menemukan Makna Bahagia dan Rumah


Nggak kerasa sudah jalan tahun ketiga pandemi. Awal pandemi umur saya masih 26 tahun, eh sekarang sudah hampir 29 tahun.

HAH TUA UGHA WKWKWK GPP TAPI TETAP JIWA MUDA.

Saat teman-teman seumuran sudah lamaran, menikah, bahkan otw punya anak dua, tentu saja saya masih nonton film/drakor, nonton IG Story orang-orang, scroll timeline Twitter, scroll TikTok, scroll TikTok, scroll TikTok, scroll TikTok, scroll TikTok, sampai muncul wajah tampan Park Hyung Sik di FYP. Padahal tadinya mau berhenti scroll TikTok dan lebih serius mikirin nikah biar kaya temen-temen yang lain, tapi wajah Park Hyung Sik mengalihkan dunia.

"Ah dahlah pikir nanti aja, ini drama Park Hyung Sik yang mana nih? Nonton drakor dulu aja!"

Ternyata judul drakornya Happiness. Dulu sempet sliweran di sosmed tapi tentu saja saya abaikan.

Setahun kemarin emang saya nggak banyak nonton drama atau film. Nggak ngerti juga saya ngapain, heran juga kalau dipikir-pikir.

Ya udah mumpung mood nonton lagi bagus, akhirnya saya kembali langganan IQIYI untuk menonton Happiness.

Baca: Review Love Alarm 2

Sinopsis Happiness


Drama Korea Happiness menceritakan tentang wilayah yang terserang 'Penyakit Orang Gila'. Orang yang terinfeksi virus akan menggigit manusia untuk meminum darahnya.

Semi zombie, semi vampir.

'Penyakit Orang Gila' dimulai dari beberapa orang yang mengonsumsi pil yang gagal dalam proses pembuatannya. Kemudian, penyakit mulai menular saat orang lain tergigit atau tercakar.

Gejala orang yang terinfeksi umumnya merasakan haus yang bahkan nggak bisa reda hanya dengan minum air. Malahan kalau minum tuh jadi makin haus. Orang yang terinfeksi penyakit itu pun akan mulai mengejar manusia lain kalau melihat darah. Soalnya kalau lihat darah, orang yang terinfeksi otomatis merasa haus, lalu berubah dan mulai menggigit orang-orang di sekitarnya.

Tapi, ada juga orang-orang yang punya antibodi bagus sehingga ketika tergigit tidak lantas berubah dan resmi terinfeksi. Meski begitu, orang tergigit atau tercakar harus tetap dilakukan tes darah dan dikarantina.

Saya kira drama ternyata real life saat ini.

Fokus drama Happiness adalah lingkungan apartemen yang disinyalir jadi sumber penularan 'Penyakit Orang Gila'. Mengetahui banyak penghuni apartemen mengonsumsi pil yang dijual secara bebas, karantina wilayah pun dimulai.

Seluruh penghuni apartemen serta tamu-tamu yang datang dilarang keluar dengan penjagaan ketat. Penghuni yang sebelumnya sedang tidak ada di apartemen pun dilarang masuk. Karantina wilayah ditetapkan selama 10 hari sambil terus menekan sumber penularan dan mencari vaksin.

Lalu, siapa saja yang terkena penyakit itu dan bagaimana mereka bertahan hidup?

Baca : Review Drama Korea Move to Heaven

Pemeran Drama Korea Happiness


Ya tentu saja yang membuat saya nonton drama ini adalah Park Hyung Sik.

MUEHEHEHEHEHE. Hyung Sik ganteng banget di sini mopingsan liatnya.

Park Hyun Sik berperan sebagai Jung Yi-Hyun merupakan anggota kepolisian unit detektif. Perannya dalam drama ini sangat cerdas dan teliti menangani setiap kasus.

Sementara lawan mainnya Park Hyun Sik adalah Han Hyo Joo yang makin berumur makin cantik aja. Di sini, Han Hyo Joo berperan sebagai Yoon Sae-Bom, anggota pasukan kepolisian khusus yang karakternya tegas dan teguh pendirian.

Sementara itu, ada sosok Jo Woo Jin sebagai Han Tae Sok. Menjadi letnan kolonel bagian kesehatan, Han Tae Sok bertanggung jawab atas pil yang tersebar hingga bertugas menangani wabah yang tengah  terjadi. Mulai dari tracing orang-orang yang terinfeksi, pengobatan, mencari vaksin, membuat keputusan seperti karantina wilayah dan lain-lain.

Selain tiga tokoh tersebut yang nggak kalah penting adalah tetangga-tetangga atau penghuni gedung apartemen 101.

Penghuni apartemen 101 terdiri dari;

- Seorang anak perempuan yang kondisi tubuhnya lemah. Adeknya gemes banget, doi ngefans banget sama Sae-Bom yang dianggap cewe keren. 

- Dokter yang diberhentikan karena malpraktek. Karakternya di sini jahat dan menyebalkan banget bikin Istighfar terus tiap nonton. Rasanya pengen masuk ke drama terus maki-maki.

- Selingkuhan dokter yang hanya mengincar harta. Orang-orang udah panik takut terinfeksi, dia masih mikirin harta aja. Tobat, mbak. Tobat.

- Pengacara yang tidak punya pendirian dan mudah terbawa arus. Pokoknya orang bilang apa dilakuin, nggak peduli baik atau buruk, tapi istrinya baik hati.

- Penulis novel dan adiknya yang terinfeksi virus. Dua orang paling tulus dalam drama ini.

- Ketua unit apartemen (Yang masih terus mengejar dukungan sebagai ketua apartemen) dan suaminya yang merupakan pendeta. Yang ini ngejar jabatan mulu padahal dunia sedang tidak baik-baik saja. Ada aja memang sifat manusia.

- Petugas kebersihan suami istri dan satu pekerjanya. Jahat semua bikin sebel.

- Kakek dan Nenek beserta anaknya yang annoying karena selalu merekam semua kejadian untuk disiarkan di sosmed. Huhuhu meski anaknya sempet ngeselin tapi bener-bener menunjukkan kehangatan keluarga.

- Petugas minimarket yang diselamatkan ke gedung 101. Yang ini juga baik.

- Detektif yang sudah mengenal Jung Yi-Hyun dan Yoon Sae-Bom saat di SMA. Di tengah jalan, dia terbawa arus jadi jahat karena rasa takut dan khawatir pada istrinya di rumah. Ya kadang-kadang orang jadi jahat juga karena rasa takutnya.

Review Drama Korea Happiness

Wabah mengubah banyak hal, dan itulah yang ingin ditonjolkan drama Korea Happiness. Penggambaran 'Penyakit Orang Gila' yang disebabkan virus ini seolah menggambarkan situasi saat ini sejak pandemi melanda. Adanya pembatasan wilayah, ketakutan orang-orang akan terkena virus, pengobatan dan karantina bagi yang terinfeksi, panic buying, dan pencarian vaksin.

Sejujurnya saya nggak punya pembanding untuk drama genre ini karena nggak punya banyak insight. Saya nggak pernah nonton film tentang zombie karena yah, saya nggak mau stres kalau nonton.

Udah hidup banyak stresnya kan mending saya nonton drama yang bikin nyengir-nyengir. Tapi kadang-kadang bolehlah ganti genre biar ada warnanya dikit kehidupan ini.

Happiness jadi satu di antara sedikit drama yang bikin senam jantung yang pernah saya tonton.

Buat saya, nonton Happiness ini udah lumayan bikin stres karena pusing banget ikut deg-degan takut kegigit. Heuh ngeri banget.

Seperti umumnya drama dengan genre penuh ketegangan, Happiness juga menyajikan efek-efek suara bikin tegang setiap ada yang tergigit. Belum lagi make up artist-nya oke banget karena setiap orang yang terinfeksi, penampilannya bener-bener berubah menakutkan.

Sayangnya, di akhir episode masih banyak misteri yang belum terungkap ataupun penyelesaian yang bikin penonton bilang, "Ooooooh". Sampai akhir tidak ditunjukkan terkait politik tersebarnya pil dan bagaimana akhir dari wabah. Season 2 kali yuk bisa yuk?!?

Kisah Jung Yi-Hyun dan Yoon Sae-Bom yang bersama hingga akhir


Pertemuan Jung Yi-Hyun dan Yoon Sae-Bom terjadi di SMA. Jung Yi-Hyun yang saat itu hanya berniat 'cari angin' di atap sekolah dikira akan melakukan hal-hal yang tidak-tidak. Tim penyelamatan pun datang, sedangkan seluruh siswa dilarang pulang sekolah sebelum Jung Yi-Hyun turun.

Lagian Jung Yi-Hyun cari angin kok duduk-duduk di rooftop. Night riding tanpa arah sambil nyanyi-nyanyi dong.

Yoon Sae-Bom yang emosi karena udah ingin pulang akhirnya nekat ke rooftop sekolah dan mengajak Jung Yi-Hyun deep talk.

Cielah, deep talk.

Saat Jung Yi-Hyun memutuskan untuk menyudahi 'cari angin', justru Yoon Sae-Bom mendorong Jung Yi-Hyun dari rooftop. Tapi tenang gaes tim penyelamat sudah ada di bawah.

Di momen jatuh itu, Jung Yi-Hyun akhirnya menyadari betapa berharganya kehidupan. Dan sejak saat itu, Yoon Sae-Bom pun menjadi penyelamatnya.

Bersama-sama setelah lulus SMA, mereka masuk kepolisian meski berbeda unit.

Sayang banget ini bukan drama romance ya, jadi asmara mereka terhalang genre. Tapi tetep aja romance tipis-tipis antara Jung Yi-Hyun dan Yoon Sae-Bom ini sweet banget bikin nyengir. Dalam drama ini, dua-duanya yang sama-sama kuat dan pemberani bisa saling melindungi dan melengkapi.

Next drama bisa kali nih ya, mana ideal banget ni couple tinggi badannya huhu berlayar diizinkan ya Hyung Sik dan Hyo Joo.

Manusia memiliki caranya sendiri dalam bertahan hidup


Dalam drama Korea Happiness, di tengah wabah yang menyeramkan, setiap manusia mencari caranya sendiri untuk tetap bertahan hidup, dengan cara yang baik maupun buruk.

Sebenarnya, selain momen gigit-gigitan yang bikin tegang, kehidupan bertetangga di apartemen gedung 101 lebih bikin gregetan. Lagi susah masih ada aja yang jahat, hih!

Gedung 101 diyakini sebagai tempat paling aman dan tidak ada penularan dibandingkan gedung lainnya. Untuk itu, pintu-pintu di gedung 101 tertutup rapat hingga 10 hari masa karantina. Mau nggak mau semua penghuninya bertahan hidup bersama-sama, tanpa sadar ada yang sudah terinfeksi.

Hingga akhirnya ketika satu per satu dari mereka terinfeksi, masing-masing punya cara bertahan hidup tanpa peduli itu baik atau buruk.

Selama nonton drama Korea Happiness, saya justru lebih fokus ke sisi manusia di tengah adanya wabah. Dalam keadaan apa pun bahkan yang terburuk sekalipun, kalau udah karakter ya kadang susah diubah. Beberapa karakter di drama Korea Happiness ada yang berubah jahat di tengah-tengah karena rasa takut, serakah, atau pengaruh lingkungan.

Ada juga yang dari awal tetap jahat sampai akhir meski pun sudah mendapat kesempatan untuk memperbaiki diri, dan ada yang tetap baik meskipun rasa ketidakpercayaan terhadap sesama sangat tinggi di tengah wabah.

Beneran segala macam karakter manusia ada di gedung apartemen 101 deh.

Menemukan makna bahagia dan rumah



Sama seperti kondisi saat ini, makna bahagia di drama Happiness memang sesederhana kita bisa menjalani hari-hari normal. Tanpa adanya rasa takut dan tanpa adanya keterbatasan.

Sepanjang 12 episode yang isinya cuma rasa tegang, takut dan sedih, drama Korea Happiness berhasil menonjolkan makna bahagia yang sederhana. Sesederhana memiliki makanan dan minuman di rumah. Bisa memiliki akses internet, air, dan listrik. Bisa memiliki waktu dan hari-hari tenang bersama orang tersayang.

Sebelum adanya wabah, hal-hal sederhana bisa jadi tidak dihitung sebagai bentuk kebahagiaan. Seperti makna hadirnya Jung Yi-Hyun dan Yoon Sae-Bom untuk satu sama lain selama 12 tahun yang tidak disadari sebelumnya.

Sebelumnya bagi Yoon Sae-Bom, rumah adalah apartemen impian yang berhasil ia miliki bersama Jung Yi-Hyun. Tapi pada akhirnya, Yoon Sae-Bom menyadari bahwa rumah adalah dengan siapa dia menjalani hidup ini: Jung Yi-Hyun 

Comments