Skip to main content

Highlight

Lebih Sakit Meninggalkan atau Ditinggalkan?

[ REVIEW ] Drama Korea Summer Strike: Ternyata, Bahagia Itu Tentang Merasa Cukup

Summer Strike


Kalau harus jujur, hidup saya beberapa waktu ini terbilang uring-uringan. Tepat satu tahun memutuskan pindah kota, ternyata ada banyak sekali perasaan-perasaan baru yang harus saya definisikan dan saya kesulitan untuk mengatasinya.

Hari-hari pun berjalan sangat cepat. Bangun lebih pagi untuk mengejar busway, dan tetap saja pulang terlambat karena jalanan lebih macet. Saya jadi mudah lelah dan nggak ada energi lebih di saat perasaan-perasaan baru terus muncul.

Beberapa hobi saya juga jadi terasa membosankan untuk dilakukan saat weekdays. Menonton drama Korea yang lucu-lucu pun nggak bisa menyelamatkan rasa uring-uringan saya. Sampai akhirnya, saya kepikiran nonton drama Korea yang bisa menenangkan. Apakah bisa lebih tenang jalur drakor healing? Mari kita coba...

Saya memulainya dari Drama Korea Summer Strike.

Mungkin aja kalau drama ini ditonton saat hari sedang menyenangkan, saya nggak akan menikmatinya seperti sekarang. Sejak episode pertama drama ini... Saya menemukan ketenangan yang sudah lama nggak saya rasakan.

Yap... Saya menemukan sebuah kehidupan yang lebih menyenangkan, ketika melihat musim semi di Drama Korea Summer Strike.

Saya jadi ingat, ada satu momen di mana saya kepikiran unpaid leave selama satu bulan untuk tinggal di tempat lain tanpa melakukan apa-apa. Sayangnya, hal-hal kaya gitu nggak mudah dilakukan. Lewat drama Korea Summer Strike, saya seperti melihat kehidupan yang saya inginkan.

Sinopsis dan Pemeran Summer Strike

Summer Strike

Drama Korea Summer Strike diperankan oleh Seol Hyun sebagai Lee Yeo Reum dan Im Si Wan sebagai An Dae Bom.

Drama ini menceritakan Lee Yeo Reum yang mengalami kesedihan demi kesedihan secara beruntun; Lingkungan di kantornya yang tidak baik, diputuskan kekasih, dan ibunya yang meninggal dunia.

Lee Yeo Reum terus mencoba menjalani hidupnya seperti biasa. Berangkat pagi, bekerja, pulang malam dan terus begitu.

Apakah itu semua kita rasakan? Yak benar~


Hingga suatu hari saat berangkat kerja, secara tidak sengaja Lee Yeo Reum melihat pemandangan di sekelilingnya yang sudah lama tidak dinikmati. Itu pun karena nggak sengaja earphone-nya ketarik orang.

"Ternyata sudah musim semi..."

See? Kadang orang tuh saking sibuknya sampai nggak menikmati hidup. Saya pernah nggak sadar kalau udah masuk musim hujan, sampai akhirnya saya bengong di parkiran kosan dan mendengar hujan turun.

Momentum melihat bunga-bunga berguguran itu membuat Lee Yeo Reum menyadari kalau ada banyak hal yang sudah dia lewatkan.

"Kereta pagi yang setiap hari menuju ke arah berlawanan dengan Seoul merupakan tempat yang lengang, sepi, dan damai yang membuatku sulit memercayai bahwa itu adalah dunia yang sama. Mungkin saja, hidupku juga seperti itu.. Jika pergi ke arah yang berlawanan dengan orang lain, mungkinkah di sana akan sedikit lebih lengang, sepi, dan damai?"

Tanpa babibu, Lee Yeo Reum nekat mengajukan resign untuk memulai hidupnya yang baru. Lee Yeo Reum mencari kota yang tenang, terus berjalan sampai Angok, dan menemukan perpustakaan di mana An Dae Bom bekerja di sana.

Perpustakaan itu yang membuat Lee Yeo Reum singgah, untuk menetap dalam waktu lama.

Review Summer Strike

Summer Strike

Saya nggak menyangka akan sangat menikmati episode demi episode Summer Strike. Alur drama ini tidak terlalu lambat, tidak juga terburu-buru. Semuanya terasa cukup dan seimbang.

Menceritakan Lee Yeo Reum yang pindah ke sebuah kota, bertemu orang-orang baru, menemukan perasaan diterima dan tidak diterima.

Untuk pertama kalinya, saya iri pada sebuah tokoh dalam Drama Korea. Lee Yeo Reum meski tidak memiliki banyak tabungan tersisa, memutuskan hanya membawa satu ransel dan menjual semua yang ada di apartemennya. Lee Yeo Reum memilih yang penting dan tidak penting untuk dibawa dalam ranselnya. Ia pergi meninggalkan hidupnya yang selama ini diatur waktu. Menariknya, karena emang cuma bawa satu ransel, drama ini jadi realistis dengan OOTD Lee Yeo Reum yang beneran nggak sering ganti dan dipakai lagi dalam selang-seling episode.

Di perjalanan itu, Lee Yeo Reum tidak punya tujuan hidup kecuali beristirahat. Lee Yeo Reum tidak ingin melakukan apa-apa kecuali bersenang-senang dan menyembuhkan diri.

Di Angok, Lee Yeo Reum bertemu orang-orang baru. Lewat drama ini juga, penonton diingatkan kembali kalau setiap manusia memiliki masalah dan perjuangannya masing-masing. Setiap tetangga dan orang-orang yang ditemui Lee Yeo Reum memiliki masalah, kehangatan, dan masa lalu kelam.

Kisah Jo Ji-Young, yang berusaha mengikuti standar orang lain



Diperankan oleh Park Ye-Young, Jo Ji-Young selama ini bekerja di perpustakaan bersama An Dae Bum. Jo Ji-Young adalah teman dari kakak Dae Bum, yang berjuang menjadi PNS setiap tahunnya.

Jo Ji-Young terperangkap dalam pemikiran kalau dia harus sukses, harus punya tujuan hidup, harus bersama laki-laki seperti Dae Bum.

Namun pada akhirnya, Jo Ji-Young menyadari yang sebenarnya diinginkannya adalah hal-hal sederhana. Selama ini, ia hanya mengikuti standar orang lain.

Padahal kan, standar orang lain belum tentu cocok sama kehidupan kita.

Kisah Kim Bom, anak manis yang kuat banget


Dibanding pemeran-pemeran utamanya, saya justru nangis berkali-kali gara-gara kisah hidup Kim Bom. Ditinggalkan ibu, punya ayah yang hobinya judi dan mabuk-mabukan, dan hanya memiliki nenek serta adiknya yang cuek tapi ternyata peduli.

Awalnya Kim Bom yang diperankan Shin Eun-Soo ini pribadi yang tidak menyenangkan dan jutek. Tapi ternyata, Kim Bom adalah anak manis yang hanya berusaha melampiaskan amarahnya pada sekitar.

Tapi Kim Bom beneran anak yang manis banget, yang selalu dengan baik hatinya memaafkan orang-orang yang ada di sekelilingnya. Kalau saya jadi temennya Kim Bom, mungkin saya bakalan peluk dia dan mendoakan kebahagiaan Kim Bom. HUHUHU KIM BOM YOU DESERVE BETTER!

Kisah Heo Jae-Hoon, yang punya segalanya kecuali kasih sayang


Orang mengira memiliki harta dan orangtua adalah segalanya. Tapi tidak bagi Heo Jae-Hoon yang diperankan Bang Jae Min.

Dalam drama ini, Heo Jae-Hoon yang punya segalanya justru merasa kesepian karena tidak mendapatkan kasih sayang dari orangtuanya ataupun teman-temannya.

Ada satu scene yang menyentuh, ketika Kim Bom mengatakan iri pada Heo Jae Hoon karena kaya. Sementara Jae Hoon langsung menjawab, kalau justru dialah yang merasa iri.

"Kupikir, kamu jauh lebih kaya dariku. Kamu punya adik dan nenekmu."

Yah... Namanya rumput tetangga pasti selalu terlihat lebih hijau.

Beruntung, Heo Jae-Hoon menemukan keluarga baru di Angok yang membuatnya memutuskan hidup seperti apa yang ingin dijalani.

Kisah An Dae Bum, pria dengan masa lalu kelam yang akhirnya menemukan kebenaran


Dua episode awal, An Dae Bum nggak ngomong sama sekali. Bahkan, Lee Yeo Reum mengira An Dae Bum emang nggak bisa berbicara.

Sampai akhirnya terkuak masa-masa kelam An Dae Bum dan semua trauma yang dimiliki. Kadang tuh, mungkin kita nggak bisa selamanya lari dari trauma dan pada akhirnya harus menghadapi.

Di dunia yang serba keras dan cepat, Dae Bum akhirnya harus menghadapi semua traumanya. Saya suka gimana penulis membuat sosok Dae Bum yang tidak sok kuat atau terlalu lemah.

Dae Bum yang pendiam pun menangis dan terluka sebelum berusaha menghadapi semua rasa traumanya. Dae Bum yang pendiam pun tidak lari ketika harus memperbaiki hal-hal yang sudah rusak.

Kisah  Lee Yeo Reum yang belajar banyak tentang kehidupan

Cantik banget gini emang boleh?

Meski awalnya cerita berpusat pada masalah hidup Lee Yeo Reum, justru di episode-episode selanjutnya penonton nggak diperlihatkan bagaimana Lee Yeo Reum menghadapi hidupnya yang dulu.

Maksudnya, Lee Yeo Reum ini kan abis kerja empat tahun di bidang yang dia suka, abis putus sama pacarnya yang udah bareng selama enam tahun, dan habis ditinggal sang ibu. Tapi, penonton nggak melihat Lee Yeo Reum menuntaskan kesedihan itu dalam perjalanannya kecuali di episode-episode awal.

Lee Yeo Reum benar-benar pindah untuk menjalani hidupnya yang baru dan menemui masalah-masalah baru lainnya.

Menurut saya ini penggambaran kalau hidup terus berjalan, masalah-masalah baru terus muncul jadi jangan fokus di satu masalah aja. WKWKWKWKWK.

Di Drama Summer Strike, Lee Yeo Reum justru melihat banyak sekali kesedihan dan masa lalu orang-orang di Angok dan terlibat di dalamnya. Untungnya nggak jadi adu nasib gitu.

"Lu masih mending, lah guaaaaaaaaaaaa....."

Lee Yeo Reum hadir di Angok itu sebagai perantara segalanya. Perantara masalah-masalah baru yang akhirnya membuka kebenaran, meski sempat dituduh pembuat onar.

Tapi siapa sangka, lewat semua hal yang terjadi itu Lee Yeo Reum belajar banyak hal baru dan menemui dirinya yang baru. Perlahan, Lee Yeo Reum pun mulai mencari apa yang dia ingin lakukan dalam hidup. Kerennya lagi, drama ini juga nggak memaksa Lee Yeo Reum langsung jago atau berhasil dengan apa yang dia lakukan. Lee Yeo Reum hanya ketemu apa yang ingin dia lakukan dan berusaha. Sampai akhir episode pun Lee Yeo Reum masih berusaha melakukan hal baru yang ingin dia lakukan. Masih berjuang.

Tapi dia happy. Karena apa?

Ternyata, bahagia itu tentang merasa cukup.

"Aku memikirkan apa itu kebahagiaan. Aku mencarinya di kamus. Kebahagiaan adalah keadaan senang, terpenuhi, dan puas dalam hidup. Menurutku definisi itu terlalu panjang. Jadi, aku menyingkatnya seperti ini. Kebahagiaan adalah keadaan tanpa kekurangan."


Lee Yeo Reom melihat lagi semua kehidupannya. Dia bersepeda di pagi hari dan berkeliling sebelum matahari terbit. Dia senang. Itu sudah cukup.

Lee Yeo Reom kembali ke rumah dan minum karena haus. Itu sudah cukup.

Lee Yeo Reom menjemur cucian dan mendengar suara kepakan bajunya. Itu sudah cukup.

Lee Yeo Reom tertidur di perpustakaan saat sore. Itu sudah cukup.

Lee Yeo Reom berdiri di depan rak buku untuk memilih apa yang akan dibaca. Itu sudah cukup.

Lee Yeo Reom dan Kim Bom tertawa saat akan tidur setiap malam. Itu sudah cukup.

Lee Yeo Reom merasa cukup dan percaya kalau semuanya akan baik-baik saja.

Jadi, apakah kita semua sudah merasa cukup?

Cukup asal dipeluk An Dae Bum :(


Comments