Skip to main content

Highlight

Lebih Sakit Meninggalkan atau Ditinggalkan?

Backpacker ke Singapura - Malaysia Bagian 2: Marina Bay Sands, Aku Jatuh Cinta.....

Marina Bay Sands


Setelah dipikir-pikir, saya lebih sering bepergian sama orang-orang baru atau sahabat yang jarang bertemu, bukannya sama sahabat yang sehari-hari  ke mana-mana sama saya. Lebih tepatnya, saya sering 'ngikut' temen yang punya rencana trip dengan circle-nya.

Astaga, ternyata saya emang nggak ada malunya ya. Biasanya kan pergi sama orang baru tuh malu. Atau bisa juga deg-degan, kan? Gimana nanti kalau nggak cocok? Gimana kalau nanti nggak asik? Serta gimana dan gimana lainnya.

Huft.

Tapi Alhamdulillah dalam sejarah perjalanan dengan orang baru, yang saya dapatkan adalah hal-hal menyenangkan. Termasuk perjalanan ke Singapura dan Malaysia ini bareng Gales dan Sherly.

Gales tuh temen kosan saya yang nggak terbilang sering main bareng juga, seringnya dangdutan bareng aja. Sementara Sherly  temen kantor Gales yang nggak saya kenal sebelumnya.

BACA DULU:

Backpacker Singapura Malaysia Bagian 1: Hal-hal yang Harus Disiapkan
Backpacker Singapura Malaysia Bagian 2: Menunggu Pagi di Bandara Changi



Setelah menunggu pagi di Bandara Changi sampai muterin Haji Lane, akhirnya saya, Gales dan Sherly bisa punya waktu tidur siang begitu check in di penginapan. Sore harinya, kami pun berjalan kaki dengan riang gembira ke Stasiun Nicoll Highway buat bersiap jalan-jalan sore sampai malem. Kami naik MRT menuju Stasiun Bayfront untuk ke Garden By The Bay sesuai itinerary.

Sesampainya di Stasiun Bayfront, sebenernya Gales sudah memberikan arahan sesuai blog yang dia baca, tapi saya sama Sherly sok tau gitu malah mengikuti petunjuk yang lain.

Notes: Untuk ke Marina Bay Sands dan Garden By the Bay, turun di Stasiun Bayfront. Mungkin bisa coba keluar EXIT A. Kalau kami lewat EXIT C jadinya malah bingung deh.

Harusnya belok kiri, kami jadinya malah ke kanan. Ujungnya kan jadi masuk ke dalam mal Marina Bay Sands. Yaudah, kami sih nggak masalah mau ke Marina Bay Sands atau Garden By the Bay dulu. Kami pede aja ke mal berharap menemukan jalan keluar terus ketemu deh Marina Bay Sands-nya, tapi permisi nih sejauh mata memandang pintu keluarnya di mana dah ah buset. Karena sejauh mata memandang yang keliatan cuma dinding mal, akhirnya kami memutuskan putar balik. Awalnya niat ke arah yang tadi Gales udah tunjukkin, tapi begitu melihat petunjuk kalau keluar itu ke Garden By the Bay, akhirnya kami belok lagi.

HADUUUUUH MUDAH BANGET TERDISTRAKSI.



Jadinya kami menuju Garden By the Bay dulu sesuai rencana awal.

"Ini nih tempat Hito Caesar ngelamar Felicya Angelista."

WKWKWKWKWKWKWKWK YAELAH MIIIN MIIIN BACA BERITA GOSIP BAE.




Pertama jalan keluar dari mal (Yang terhubung dengan stasiun MRT), kami langsung heboh liat banyak sekali telur di air. Setelah sempetin foto-foto bentar, kami melihat Garden By the Bay di ujung sana, terus bingung lagi....

"Jalan ke sananya lewat mana?"

Untungnya kami nggak duduk dulu kaya yang sudah-sudah. Kami memutuskan santai mengikuti jalan, ada jalan belok ya belok, ada jalan lurus ya lurus.

Kemudian kami menemukan jalan berbelok kiri yang ada eskalatornya.

"Apaan tuh? Naik yuk coba yuk!"

BAAAIK.



Ternyata di atas bisa melihat bangunan Marina Bay Sands dan Garden By the Bay sekaligus! Sementara Gales dan Sherly udah foto-foto, saya melihat ke sisi kanan Garden By the Bay, ada sedikit senja di sana meski sejak pagi sampai sore hari langit Singapura sudah mengirimkan hujan.

Saya kan pencinta senja banget nih branding-nya.

Kami bertiga cukup lama di sana buat foto-foto dengan dua latar belakang berbeda sebelum akhirnya turun dan semakin mendekati Garden by the Bay.




Pas ke sana, kebetulan Garden by the Bay lagi ada acara apa deh lupa. Sebenernya pas di Garden by the Bay kami bingung banget, ini tuh orang-orang kalau ke sini fotonya di mana deh spot-nya. Spot yang nggak bayar pokoknya.

Untung kami penganut malu bertanya sesat di jalan kan. Akhirnya tanya sama salah satu security, bahkan sampai nunjukkin foto-foto yang ada di Instagram.

"Kalau foto kaya gini tuh spot-nya di mana?"

WKWKWKWKWKWKWKWKWKWKKWKWKWKWK beneran deh nunjukkin foto dengan hashtag Garden By the Bay ke petugasnya.

Tapi saat itu ternyata lagi ada acara, jadi kalau mau ke spot-spot itu harus bayar.

"Biasanya gratis, cuma sekarang ada acara jadi kalau mau masuk ke sini harus bayar," kata petugasnya.

"OOOOOOOOOOOHHHHH..."

Yaudah tentu aja kami balik badan bubar jalan. Urusan bayar kan ya mending mundur banter. WKWKWKWKWK.

"Ya udah ke Marina Bay Sands aja. Ayo cepet sampai sana makan, laper banget ini," kata saya sama Sherly yang emang semakin laper semakin berisik.



Saat itu sudah hampir pukul 19.00 waktu Singapura, langit mulai gelap meski belum seutuhnya. Dalam perjalanan balik itu, di air yang tadi penuh telur dan bikin heboh, sekarang malah bikin melongo.

Lampu di telur-telur itu nyala, berubah-ubah warna, indah banget.

Teriak sekali lagi...

"WOOOOOOOOOOOOWWWW"






Pokoknya sepanjang jalan balik menuju Marina Bay saya sama Sherly heboh. Dikit-dikit berhenti foto, dikit-dikit berhenti video, tapi Gales jalannya kenceng banget.

"Gals bentar tho jangan buru-buru..."

"Lah katanya tadi suruh cepet?"

"Oh iya...."

Ngajak ribut emang Elga sama Sherly tuh. Setelah jawaban telak Gales akhirnya kami buru-buru melangkah balik, diiringi hujan rintik-rintik. Sebenarnya bingung banget, jalan menuju Marina Bay Sands itu lewat mana. Akhirnya kami pakai trik yang sama yaitu nanya security dengan menunjukkan foto hashtag Marina Bay Sands HEHEHEHEHE.

Sayangnya security-nya juga kurang paham nih jalannya lewat mana. Ya udah jalan lagi aja karena pasti ada jalan adalah motto sesungguhnya.



Di saat kebingungan memuncak kami akhirnya berhenti sambil diskusi WOY INI JALANNYA KE MANA KALAU MAU KE MARINA BAY SANDS.

"Jalannya lewat sana..."

"EH COPOT COPOT!"

Kaget saya. Pas balik badan, ternyata salah seorang petugas ikutan nimbrung denger tiga cewe dari tadi bingung cari jalan.

"LHO BAPAK ASLI MANA?"

"Singapura dong."

"Kok lancar banget Bahasa Indonesianya Paaak?"

"Lancar doooooong."

YA ALLAH ALHAMDULILLAH BISA NANYA DAN MENDENGARKAN NGGAK PAKAI BAHASA INGGRIS DULU.

Akhirnya kami ditunjukkin jalan ke Marina Bay Sands.

"Itu lho, jalan ke gedung itu. Ini masuk ke Stasiun MRT, keluar, terus jalan ke gedung itu," kata bapaknya.




Tapi bapaknya ngasih tahu kalau bentar lagi Garden by the Bay bakal ada light show, sementara kalau di Marina Bay Sands masih sekitar satu jam lagi. Bapaknya ngusulin liat light show di Garden by the Bay dulu aja, tapi kami udah pengen pindah lokasi. Lagian kalau harus mendekat ke sana lagi jalannya jauh. Udah capek. Emang tiga backpaker ini banyak ngeluhnya, hadeh.

Setelah berterima kasih dan high five sama bapaknya, kami pun mengikuti arahan. Kami keluar stasiun MRT, jalan ke arah gedung yang dimaksud bapaknya. 

"Kata bapaknya tuh gedung daerah sini. Yang mana sih?"

Kami udah hampir nyerah karena udah jalan jauh dan clueless banget. Tapi entah kenapa ya tiba-tiba memutuskan untuk masuk ke mal Marina Bay Sand. Kami emang agak inget-inget dikit bapaknya bilang spot foto itu ada di balik gedung.

Langsung tepok jidat!

Spot foto Marina Bay Sands dan Merlion Park itu ternyata ada di balik malnya.

Ya ampun jadi tadi sore itu kita di mal yang tepat, di belakang mal itu ya Marina Bay Sands dan Merlion Park-nya. Cuma, tadi sore kami ada di lantai bawahnya.

"Itu kan tadi lantai yang sore kita lewatin," Kata Sherly nengok ke bawah.

"OH IYA. AHELAAAAAAH."

Begitu keluar, udah banyak banget yang duduk di sekitaran sana buat nonton light show. Tapi saya tetep ngotot mau ke spot foto yang di Instagram tuh. Akhirnya kami jalan ke arah kiri sambil foto-foto. Pas lagi foto-foto itu, suara musik light show yang lagi berlangsung kok makin lama makin bikin penasaran ya. Kami langsung lari kenceng balik lagi ke tempat tadi, tapi sayangnya pas banget selesai. Untungnya Marina Bay Sands emang keren banget ya. Di atas air itu, ada cahaya yang membentuk tulisan, "Next show 20.15".




Oke, akhirnya kami lanjut jalan menuju Merlion Park. Kalau tadi kami ambil arah kiri, daripada balik lagi kami akhirnya ambil arah kanan dari malnya. Akhirnya ketemu juga Helix Bridge! Asli keren banget jembatan dengan design DNA ini. Perjalanan memutari arena Marina Bay menuju Merlion Park emang jauh. Tapi semakin mendekati Merlion Park, pemandangan gedung Marina Bay yang bermandikan cahaya semakin terlihat.

Helix Bridge



Begitu udah terlihat sepenuhnya, saat itulah saya, Gales, dan Sherly langsung teriak dan membentuk lingkaran sambil lompat-lompat. Serius, terlalu indah dan kami terlalu bahagia karena akhirnya kesampaian juga ngeliat langsung bukan di foto profil grup Whatsapp aja.

Kami pun memelankan langkah, menikmati keindahan nyata di depan kami.

ASIK, BAHASANYA UDAH KAYA SYAHRINI YA.




Waktu menunjukkan pukul 20.15, light show-nya pun akhirnya dimulai. Kami memutuskan duduk dulu dan bener-bener yang "WOOOOWWWW WOOOWW WOOOW WOOOWWW!!!"

MONANGES BAGUS BANGET.

Light show itu berlangsung selama sekitar 10 menit. Kami butuh waktu beberapa menit buat menyadarkan diri saking terpananya.

"Cari kerja di Singapura apa nih?," kata Sherly yang emang ada aja kalau nyeplos.

"Ya nanti, nikah dulu aku lah. Kagak dapet jodoh nanti di sini, cowonya terlalu tampan, saingannya terlalu cantik," jawab saya sekenanya, tapi serius. 

WKAKAKAKAKA.

Setelah perjalanan panjang, sampai juga kami di depan bangunan Marina Bay Sands yang begitu berwarna di malam hari.

Alhamdulillah. Alhamdulillah. Alhamdulillah. Kaki saya udah pegel banget.



Coldplay said "Lights will guide you home", but when i saw Marina Bay Sands at that night, i didn't want lights guide me home as soon as possible.

Malam itu di depan Marina Bay Sands, saya cuma bisa ngeliatin apa yang sudah menjadi keinginan sejak lama.

Pokoknya apa-apa yang kita pengenen tuh pasti terwujud, satu per satu, sesuai waktunya.

Hehehehe kenapa jadi bijak. Biar yang bijak Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini aja, saya nggak usaah. Eeeaaa~~

Setelah puas berfoto dengan latar Marina Bay Sands, akhirnya sampai di tujuan terakhir yaitu Merlion Park. Sebenernya ini nggak masuk itinerary karena pas baca berita Merlion Park bakal dihancurkan. Tapi ternyata sampai sana kok masih ada, kami kaget. Saudara-saudara, inilah akibatnya jika hanya membaca judul berita. Yang dihancurin tuh yang di Pulau Sentosa!!!!!!

GIMANA SIH ELGA TIAP HARI KERJANYA BACA BERITA TAPI MALAH BLUNDER!!!!!

Kami harus menunggu giliran buat foto dengan Merlion Park karena memang ramai banget. Untung di situ ketemu dua orang mas-mas dari Indonesia, jadi bisa minta tolong difotoin bertiga setelah sepanjang jalan cuma bisa selfie.




Nggak kerasa waktu udah menunjukkan pukul 22.00 (KERASA SIH LAH WONG KENCOTTTT) dan kami pada akhirnya belum jadi makan saking bahagianya. Saat itulah baru kerasa capenya, pegelnya, lapernya. Kami berpamitan sama mas-mas dari Indonesia sekalian tanya stasiun MRT terdekat. Kebetulan mereka tuh guide jadi udah paham gitu. Mereka nunjukkin arahnya dan seperti biasa kami cuma ngikutin di awang-awang aja kan. Buset jalannya jauh banget ya ternyata. Kondisinya saat itu kaki saya udah kerasa sakit semua, jalan saya udah pincang. Saya bener-bener udah nggak bisa mikir. Untung Sherly sama Gales baterainya masih on, jadi mereka yang mikir cari jalan dan nanya-nanya. Sebenarnya malam itu saya kaya udah nggak sadar deh. Saya nggak inget apa-apa, yang saya tahu cuma jalan aja biar cepet sampai. Setelah menemukan Stasiun Promenade, akhirnya kami langsung ke Nicol Highway dengan MRT terakhir. Masih jalan kaki. Masih berjuang cari makan ke tempat yang tadi siang udah kami survey.

Notes: MRT Singapura beroperasi dari pukul 05.00 - 23.00.

Kami sampai ke tempat makan yang tadi siang udah di-survey yaitu Singapore Zam Zam di North Bridge Road, saat itu udah lebih dari jam 11 malam. Tempat makannya udah mau tutup dan akhirnya kami bungkus dua nasi briyani dan martabak seharga sekitar 8 dolar. Buru-buru kami melangkah ke Kampong Glam yang enak banget buat nongkrong malam hari. Tapi kami udah capek banget. Bahkan buat ngunyah aja cape.

Btw nasi briyaninya enak, martabaknya apalagi!

Setelah makan dan bersih-bersih, kami naik ke tempat tidur sekitar pukul satu dini hari. Lagi-lagi, Sherly ribut soal AC.

"AC-nya belum dibenerin nih," Kata Sherly.

Yah, mulai lagi nih urusan AC. WKWKWKWK,

AC yang emang arahnya langsung nyentor ke muka itu bikin Sherly mikir keras sampai akhirnya punya ide buat naikin penutup bawah AC-nya.

"NAAAAAAAH AKHIRNYA. KAN GINI BISA TIDUR."

Iya akhirnya Sherly nggak ribut soal AC lagi. Hadeuuuh.

"Sher pokoknya besok pagi jalan-jalan ya!," kata saya semangat sebelum tidur.

"Iya pasti!!," jawab Sherly nggak kalah semangat.

Kalau Gales emang nggak berniat ikut dan mau tidur aja katanya. Kami berdua tetap semangat mau jalan-jalan pagi.

Sampai akhirnya.......

Esok harinya saya membuka mata lalu melihat ponsel. Yang saya liat saat itu adalah angka 08.33.

MAK DEG.

"Sher... Tahu nggak jam berapa?," tanya saya ketika liat Sherly udah duduk di sebelah saya.

"Iya tahu... Setengah sembilan kan," jawabnya pasrah.

"AKU JUGA BARU BANGUN, INI MASIH MENENANGKAN DIRI KARENA KAGET PAS LIAT JAM," lanjut Sherly.

P.S, sebelum dikomentarin: Lagi halangan.

Kami langsung turun dari kasur, beraktivitas, sambil menunggu Gales kebangun.

Sherly siap-siap mau mandi, saya siap-siap yang lain buat meringkas waktu. Karena di itinerary harusnya kami jalan jam delapan pagi,

"Jam berapa Ga?," samar-samar suara Gales terdengar. Bangun juga akhirnya.

"Jam 9," jawab saya singkat.

"Hah," nada suara Gales samar-samar, tapi kayanya juga syok.

Yah, kadang rencana emang nggak berjalan semestinya. Lagian kami kan lagi liburan, nikmatin aja setiap momennya. Jangan diburu-buru.

Cukup urusan kapan nikah aja yang diburu-buru (society), lainnya nggak usah.

- BERSAMBUNG - 


Backpacker Singapura - Malaysia Bagian 3: Menyusuri Orchard Road dan Little India
Backpacker Singapura - Malaysia Bagian 4: Naik Bus dari Singapura ke Malaysia
Backpacker Singapura - Malaysia Bagian 5: Dari Terminal Bersepadu Selatan ke KL Sentral

Comments