Skip to main content

Highlight

Lebih Sakit Meninggalkan atau Ditinggalkan?

[ REVIEW ] Drama Korea YOU AND EVERYTHING ELSE: Cheon Sang Yeon, Semoga di Kehidupan Berikutnya Kamu Berbahagia


Belakangan, di umur yang hampir menginjak kepala orang ini, gue merasa pikiran dan dunia gue sempit sekali.


Gue nggak nyangka akan mulai memetakan kebahagiaan dari umur dan apa yang sudah didapatkan orang lain. Gue mulai memikirkan umur 30 sudah harus begini, begini, dan begini. Awalnya gue kira, gue sudah lebih dewasa dengan merasa harus naik level dalam urusan duniawi. Padahal kalau dirunut, mungkin memang belum walau gue mulai mencari-cari bagian mana yang gue maksud belum.


Jahatnya, pada akhirnya gue mulai mempertanyakan banyak hal. Bahkan gue mulai merasa nggak suka dengan banyak proses dalam kehidupan ini. Gue merasa di perjalanan yang mencapai umur 30 tahun ini, berbagai proses sudah terjadi dan bahkan berulang. Gue mulai muak, mempertanyakan kenapa proses menyedihkan ini terus berulang di saat umur gue udah segini. Sementara, gue melihat dunia orang lain tidak.


Ya, padahal gue nggak pernah tau proses hidup orang lain.


Sampai akhirnya gue tergerak nonton Drama Korea You and Everything Else. Jujur gue udah lama banget nggak nonton Drama Korea, apalagi sampai maraton begadang selama dua hari. Bahkan lihatlah, gue sampai menulis review lagi setelah hampir dua tahun lamanya. Tapi pada akhirnya kita selalu ingin kembali ke diri kita sendiri, kan?


Gue nggak nyangka, dua hari maraton drama membuat semua air mata gue keluar dan berusaha sekali menerima kalau hidup memang nggak berjalan dengan semestinya. Seperti yang terjadi di drama ini.


Sinopsis You and Everything Else




Drama ini menceritakan kisah dua orang sahabat yang diperankan Kim Go Eun sebagai Ryu Eun Jung dan Park Ji Hyun sebagai Cheon Sang Yeon. Kisah persahabatan mereka dimulai sejak SD sampai umur 40-an, dengan berbagai dramanya.


Awalnya, Ryu Eun Jung sangat membenci Cheon Sang Yeon saat SD karena dipukul di kelas. Namun setelahnya mereka justru bersahabat, dengan saling membenci dan menyayangi. Mereka terlibat banyak hal, mulai dari kematian kakak Cheon Sang Yeon, urusan kekasih, urusan kasih sayang, urusan mimpi dan pekerjaan.


Semuanya sangat toxic dan problematic, bikin emosi penonton naik turun. Namun di sini, gue belajar kalau kadang pertemanan itu nggak cuma soal ketulusan. Lihatlah, pertemanan mereka juga berisi rasa marah, tapi pada akhirnya mereka saling menerima dan membutuhkan satu sama lain.


Kisah Kim Go Eun sebagai Ryu Eun Jung, dengan hatinya yang tulus



Gue sebenernya nggak ngerti kenapa tokoh Ryu Eun Jung harus dibuat setulus ini, tapi memang di dunia ini beneran ada orang yang punya hati baik walau yah... Nggak sesempurna itu juga.


Ryu Eun Jung, yang sejak kecil hidup dalam kekurangan, merasa sedih dengan nasib hidupnya dan melihat orang lain begitu beruntung. Tinggal di rumah yang terhitung kurang layak, Ryu Eun Jung kemudian melihat apartemen keluarga Cheon Sang Yeong sehingga membuatnya merasa semakin tidak seberuntung. Tapi terkadang, apa yang kita punya dan kita anggap tidak menarik sama sekali sebenarnya indah dipandang orang lain.


Ada satu momen yang membuat gue merasa sangat terharu. Cheon Sang Hak kakak Cheon Sang Yeong, yang suatu malam mengantar Ryu Eun Jung pulang, memotret gang rumah yang dibenci Eun Jung. Ryu Eun Jung marah, karena tidak suka gang rumah yang dianggapnya jelek itu difoto.


Cheon Sang Hak, berkata: “Aku memotret karena gang rumahnya sangat cantik.”


Lalu, Cheon Sang Hak meminta Eun Jung melihatnya menggunakan kamera. Dan siapa sangka, Eun Jung pertama kali melihat gang rumah itu tampak cantik.



Menurut gue, scene ini bener-bener menyentuh karena bisa jadi, apa yang nggak indah menurut kita itu terjadi karena kita hanya melihat dari sudut pandang mata kita saja. Kalau dilihat dengan sudut pandang lain, hal-hal yang kita anggap buruk selama ini ternyata sebenarnya punya keindahannya.


Meski begitu, pada dasarnya memang ada banyak hal yang membuat kita merasa tidak lebih beruntung dari orang lain.  Ryu Eun Jung, sejak SD hingga dewasa, selalu merasa sahabatnya, Cheon Sang Yeon selalu lebih baik darinya dalam berbagai hal. Pertemanan ini diisi dengan rasa rendah diri Ryu Eun Jung yang merasa kurang dalam berbagai hal. Namun, Ryu Eun Jung punya hati yang baik untuk tidak membenci sahabatnya dan apapun yang dimiliki sahabatnya. Menurut gue ini menarik, karena gue yang rendah diri ini mungkin akan pergi kalau punya sahabat sesempurna Cheon Sang Yeon karena merasa rendah diri.


Tapi Ryu Eun Jung tidak. Sesekali dia hanya merasa iri, tapi pada dasarnya, ia menyayangi Cheon Sang Yeon sahabatnya.


Kisah Cheon Sang Yeon, yang sebenarnya jauh dari kata bahagia



Karena dunia ini pada dasarnya adil, Cheon Sang Yeon yang pintar, cantik, kaya, dan punya keluarga lengkap sebenarnya adalah yang paling menyedihkan dalam drama ini. Dalam beberapa review, orang-orang membenci Cheon Sang Yeon yang tampak sangat egois dan jahat. Tapi menurut gue, ini nggak benar sama sekali. Drama ini hanya memperlihatkan POV Ryu Eun Jung, tanpa memberikan kita kesempatan untuk melihat luka Cheon Sang Yeon dari dekat. Pada akhirnya, Cheon Sang Yeon jadi sosok antagonis di sini.


Sebelum nonton drama ini gue sempet membaca beberapa komen yang menulis Cheon Sang Yeon jahat. Awalnya gue males nih kalau sahabatnya jahat begini. Tapi setelah gue nonton, gue nggak melihat Cheon Sang Yeon jahat. Yah... Meski pada akhirnya, dia memilih menjadi jahat. Yang sekali lagi, menurut gue, kita nggak dikasih liat bagaimana Cheon Sang Yeon menjalani hidup serta traumanya.


Pada akhirnya gue menangisi Cheon Sang Yeon yang melewati berbagai hal tidak menyenangkan dalam hidupnya sampai akhir hayatnya.


Yang paling membuat gue tersadar dari sosok Cheon Sang Yeon adalah, dia yang cantik dan punya segalanya ini ternyata merasa selalu kalah diri dari Ryu Eun Jung. Padahal di sisi lain, Ryu Eun Jung lah yang merasa rendah diri.


Kadang kita emang nggak sadar, kalau ada orang yang bener-bener merasa rendah diri dari kita. Urip iki sakjane mung sawang sinawang.


Kalau kita melihat orang lain beruntung karena cantik, pintar, dan hidupnya punya segalanya, belum tentu mereka merasakan hal yang sama. Kaya Cheon Sang Yeon dan Ryu Eun Jung. Masing-masing saling merasa rendah diri dan nggak punya apa-apa satu sama lain.


Dan menjadi jahat pada dasarnya adalah pilihan. Cheon Sang Yeon, di umur 30-annya, akhirnya memilih menjadi jahat. Bukan berarti dia jahat sejak awal. Apalagi waktu akan melakukan hal jahat, Cheon Sang Yeon masih datang ke ibu Eun Jung buat minta dipeluk meski dia adalah wanita yang jahat. Dia semacam minta maaf karena memilih melakukan hal jahat, dengan caranya sendiri.


Gue sedih padahal Cheon Sang Yeon sudah memilih menjadi jahat. Tapi, ada sisi hati gue yang berusaha menerimanya.


Karena kalau menjadi Cheon Sang Yeon, apakah gue sanggup menjalani proses hidup yang menyedihkan itu sejak kecil sampai dewasa?


Kisah Cheon Sang Hak, yang merasa dunia ini tidak bisa menerimanya



Gue nggak membenarkan apapun dari sosok Cheon Sang Hak. Tapi, nggak ada yang pernah tau apa yang terjadi sama hidup kita. Ketika Cheon Sang Hak menyadari hidup seperti apa yang dia inginkan, dia tau bahwa tidak ada tempat di mana orang bisa menerimanya. Bahkan keluarganya sekalipun.


Dan ketika kita merasa dunia tidak bisa menerima kita, pada akhirnya kita pun tidak bisa menerima diri sendiri. Seperti Cheon Sang Hak.


Kisah persahabatan Ryu Eun Jung dan Cheon Sang Yeon, apakah seharusnya mereka tidak berteman?



Katanya, teman yang baik adalah mereka yang bahagia atas pencapaian temannya dan bersedih atas duka temannya. Gue pun mempercayai itu. Kalau gue merasa mudah iri atas pencapaian teman gue, biasanya gue akan langsung memetakan she or he is not my bestfriend. Karena sebagai teman yang baik, gue nggak boleh merasa iri. Gue harus merasa bahagia atas apa yang didapatkan teman gue.


Tapi, Ryu Eun Jung dan Cheon Sang Yeon berbeda. Mereka saling membenci dan menyayangi satu sama lain. Sejak SD, gue sudah melihat dua sahabat yang sebenarnya justru membuat mereka insecure satu sama lain.


Ryu Eun Jung melihat Cheon Sang Yeon cantik, pintar, punya segalanya. Sementara Cheon Sang Yeon, melihat Ryu Eun Jung disukai banyak orang dan selalu menang dari banyak hal. Perasaan yang ditutupi diam-diam ini membuat mereka sejak SD ada aja berantemnya. Meski gue bisa memaklumi saat Cheon Sang Yeon marah melihat kakaknya justru lebih akrab dan terbuka dengan Ryu Eun Jung. Pun dengan ibunya, yang tampak lebih menyukai Ryu Eun Jung. Mungkin gue juga akan sesedih itu. Semua yang gue punya, jadi nggak berarti apa-apa lagi.


Bahkan ketika mengetahui kakaknya pergi dan terakhir orang yang diajak berbicara adalah Ryu Eun Jung. Meskipun ada pesan tersirat yang disampaikan karena gue yakin kakaknya nggak sanggup menyampaikan langsung pada Cheon Sang Yeon, tapi gue membayangkan sedihnya jadi Sang Yeon kecil yang penuh pertanyaan hingga dewasa.


“Kenapa kakak gue memberikan kameranya ke Ryu Eun Jung? Kenapa kakak gue malah bertemu dengan Ryu Eun Jung terakhir kalinya ketimbang sama gue?”


Mungkin gue akan marah dan merasa nggak disayang seperti Eun Jung. Mungkin gue akan membawa luka dan sedih itu sampai dewasa, sama seperti Cheon Sang Yeon.


Lalu, putus hubungan dengan Ryu Eun Jung seperti yang dilakukan Cheon Sang Yeon.


Sampai akhirnya bertemu lagi di umur 20-an, di masa kuliah, di masa hidup yang penuh pertanyaan.



Gue selalu teringat satu momen ketika Ryu Eun Jung melihat Cheon Sang Yeon melakukan beberapa hal lebih baik darinya yang sudah berusaha sangat keras.


“Pada akhirnya, rasa itu muncul lagi. Perasaan aku merasa rendah diri.”


Gue bisa sangat merasakan rasa rendah diri Eun Jung pada Cheon Sang Yeon. Tapi rasa sayang Eun Jung lebih besar.


Tapi Eun Jung nggak pernah tau kalau Cheon Sang Yeon justru selalu merasa kalah. Intinya dua orang ini selalu merasa kalah satu sama lain.


Sejujurnya gue mulai mempertanyakan, apakah pertemanan ini benar-benar harus dilanjutkan? Karena lu kan nggak bisa menyayangi dan membenci di waktu yang sama.


Kisah cinta Ryu Eun Jung dan Kim Sang Hak, sanggupkah gue melakukan hal yang sama?




Kisah cinta selucu ini harus goyah, adalah satu hal yang gue sesali dari drama ini. Untuk pertama kalinya, gue melihat sebuah kisah cinta dengan alur yang natural dalam sebuah drama. Semua terasa realistis dan menyenangkan. Bertemu di masa muda, cocok dalam berbagai hal, saling melengkapi dalam sifat-sifat, menurut gue kisah cinta ini terlalu gemas untuk goyah pada akhirnya.


Dulu waktu masih muda, jujur gue santai banget urusan cowo. Gue mempercayai cowo dengan penuh kalau nggak selamanya cowo dan cewe ini patut dicurigai. Tapi di umur-umur sekarang, gue sadar kalau celah bisa datang dari mana aja. Dan ya, drama inipun menggambarkan hal yang sama. Kim Sang Hak, yang mungkin hanya salah menamai rasa kasihan dalam dirinya, mengaku dia goyah. Hati gue ikut hancur waktu nonton bagian itu.


Tapi justru yang membuat gue lebih hancur adalah, kalau itu gue, gue nggak akan bisa seperti Eun Jung. Mungkin gue akan memaafkan goyah satu kali itu. Mungkin gue akan menerima kembali Sang Hak. Karena Sang Hak nggak kurang satu apapun kecuali goyah.


Gue sangat suka karakter Eun Jung yang berani bilang nggak dan memutuskan hubungan selucu itu dengan cowok sebaik Sang Hak. Mungkin gue nggak tau caranya merelakan ini. Ini adalah proses hidup berulang dalam kenyataan gue dan gue nggak pernah suka. Kisah mereka benar-benar membuat trauma gue muncul akan proses berulang menyakitkan ini.


That’s why gue suka banget sama Eun Jung yang berani merelakan Kim Sang Hak. Bahkan setelah mereka bertemu lagi di umur 30-an.


Mungkin kalau di umur 20-an gue berani untuk pergi, di umur 30-an saat waktu menyembuhkan semuanya, gue akan memaafkan Sang Hak dan kembali. Tapi Eun Jung hebat banget karena bisa nyingkirin semua perasaannya.


Dan ketika di umur 40-an udah nggak ada Sang Hak lagi di alur cerita Eun Jung, di situ gue sadar kalau pada akhirnya, orang yang kita sayang itu bakalan jadi masa lalu aja. Nggak selamanya yang baik dan kita sayang akan ada di hidup kita.


Kisah cinta  Cheon Sang Yeon ke Kim Sang Hak, pada akhirnya kita nggak bisa memaksa siapapun



Jujur gue sedih banget sama part ini, tapi di sisi lain gue pengen bilang ke Cheon Sang Yeon kalau udah jangan dipaksa (Walau berat).


Gue percaya ada satu orang yang mungkin terus membuat kita bertahan hidup, dan  Cheon Sang Yeon menemukan itu dari Kim Sang Hak. Melalui koneksi yang aneh, Cheon Sang Yeon mengenal Kim Sang Hak dan jatuh cinta dalam waktu lama. Sampai akhirnya ia bertemu Kim Sang Hak dan menemukan kenyataan pahit: Kim Sang Hak adalah pacar Ryu Eun Jung.


Gue tau ini drama tapi kaya… Dari jutaan wanita kenapa pacarnya harus Ryu Eun Jung. Cheon Sang Yeon pun makin ngerasa selalu kalah dari Ryu Eun Jung. Tapi, gue salut karena di umur 20-an, Cheon Sang Yeon nggak jahat dan berusaha merebut Sang Hak. Sang Hak lah yang goyah. Jadi kalau ada yang nggak suka sama Cheon Sang Yeon di part ini, gue maju ya belain!


Fufufufu.


Gue tau lagi rasanya jadi Cheon Sang Yeon yang suka banget sama orang karena orang ini udah memberi lu kehidupan tapi sayangnya dia nggak suka sama lu.


NGGAK SUKA INI SEDIH BANGET.


“Yang suka sama kamu banyak, tapi kenapa kamu memilih Sang Hak yang nggak suka sama kamu?”


DAH LAH SEDIH.


Rasa cinta Cheon Sang Yeon berujung pada obsesi. Dia nggak bisa melepaskan Sang Hak. Lu pasti gregetan kan, Cheon Sang Yeon? Kayak… Why can't you love me??


WKWKWKWKWKWWKWKWKWK.


Pada akhirnya, Cheon Sang Yeon ya hanya harus melanjutkan hidupnya. Namanya juga perasaan, nggak bisa dipaksa. Walaupun di umur 30-an dia sangat menyebalkan karena memohon-mohon ke Eun Jung supaya nggak bersama Sang Hak. Toh, tetep aja Cheon Sang Yeon nggak bisa mendapatkan Sang Hak. Atau sebenarnya, Cheon Sang Yeon nggak masalah asal Sang Hak nggak bersama Eun Jung?


Hmmm… Sebuah kisah yang rumit.


Akhir kisah Ryu Eun Jung dan Cheon Sang Yeon, dianggap menyebalkan tapi tetap bikin air mata menetes



Gue nggak inget kapan terakhir kali gue bengong diem menangis beberapa menit setelah nonton drama. Selesai episode 15, gue duduk, memandang credit tittle sambil menangis sesenggukan.


Mungkin akhir kisah drama ini menyebalkan karena Cheon Sang Yeon yang sudah jahat ke Ryu Eun Jung, malah datang mengemis untuk dimaafkan dalam kondisi sakit. Gue tau ini nggak adil buat Eun Jung.


Dia menahan semua rasa sakitnya bertahun-tahun, keluar dari kampus, keluar dari pekerjaan, keluar dari industri film, semua ada sangkut pautnya dengan Cheon Sang Yeon yang adalah sahabatnya.


Bahkan sampai akhir pun, dia masih tetap harus merasakan kesedihan karena menerima kepergian Cheon Sang Yeon. Bukan hal mudah buat melihat kepergian sahabat yang udah dikenal sejak kecil. 


Tapi hati Ryu Eun Jung emang seluas itu. Di pertengkaran terakhir mereka di umur 30-an, Ryu Eun Jung memaki Cheon Sang Yeon dan berkata tidak ada yang akan bisa menerimanya.


Tapi siapa sangka? Ternyata satu-satunya orang yang bisa menerima Cheon Sang Yeon adalah Ryu Eun Jung. 



Cheon Sang Yeon, janji ya, di kehidupan selanjutnya kalau ketemu Ryu Eun Jung, kamu akan jadi sahabat yang (lebih) baik?



Comments