Skip to main content

Highlight

Lebih Sakit Meninggalkan atau Ditinggalkan?

BTOB Blue: Stand By Me, Terima Kasih Sudah Merusak Hari-Hari Saya

Saya adalah salah orang yang gampang banget kebawa perasaan. Sesimpel diputerin lagu-lagunya Raisa yang liriknya keparat itu, ya saya bakal langsung terdiam berusaha melawan terjangan angin masa lalu.

Halah.

Bicara soal masa lalu, nggak bisa dimungkiri bahwa setiap orang selalu memiliki kenangannya masing-masing. Begitu pun saya. Tapi ternyata saat ini saya sudah berjalan jauh sekali meninggalkan masa lalu. Bukan hanya meninggalkan kenangan bersama seseorang, tetapi juga masa lalu perihal kebiasaan-kebiasaan ‘jelek’ yang saya miliki. Coba tanya teman kos atau teman main saya, mereka pasti akan kompak menjawab segala kebiasaan jelek dalam diri ini dengan jawaban yang sama. Kebiasaan yang bikin mereka kesel sampai marah, tapi ya tetap aja masih mau main sama saya. HAHAHAHA luv!


“Masih jam segini kok tumben kamu udah bangun?”

"Tidurnya jangan malem-malem lho!”

“Besok pergi jam berapa? Yakin kamu udah bangun?”

“Pasti kamu belum bangun ya?”

“Tumben kamar kamu rapi.”

‘Kamu kapan move on?”


Hem. Yang terakhir sih sebenarnya teman-teman yang nggak bisa move on dari pertanyaan itu.

Kalau sekarang saya mengaku sudah berubah menjadi lebih rajin, dijamin teman-teman saya nggak akan percaya. Padahal beneran kalau saat ini saya selalu bangun pagi. Beneran juga kalau kamar saya memang lebih rapi. Karena sekarang kan saya biasanya sudah memulai aktivitas jam 8 pagi dan pulang ketika langit sudah gelap. Jadi setiap pergi pagi-pagi buta (beneran jam 8 itu masih pagi-pagi buta buat saya hiks) saya selalu berkomitmen untuk meninggalkan kamar dalam keadaan rapi. Saya nggak mau pas pulang malam hari masih harus nyapu, nyuci piring, atau beresin kamar sebelum tidur. No, no, saya sudah cukup lelah.

Aktivitas malam hari saya pun berubah. Yang biasanya guling-guling di kasur sambil kepo sana-sini atau berimajinasi liar, sekarang langsung tidur pulas setiap badan udah nempel kasur. Hingga pada suatu malam, saya pengen banget sekadar blogwalking tapi mata udah nggak kuat. Saya sedih banget tuh, karena selain waktu kepo berkurang, saya pun jadi jarang berimajinasi sana-sini sampai ke Korea dan New York. Atau, berimajinasi balik lagi ke masa lalu. HEHEHE NGGAAAAAAK YHAAA.

Ternyata, saya bisa juga meninggalkan masa lalu dan menjalani hidup saat ini.

Tapi selalu ada masanya kita merindukan masa lalu, kan?

Saya kangen hidup yang dulu. Kangen tidur setelah subuh padahal cuma guling-guling internetan. Kangen bangun siang menjelang sore. Kangen punya waktu buat jalan-jalan ke mana aja. Kangen punya waktu buat diri sendiri dan menjalani aktivitas ini itu tanpa mikirin tanggung jawab. Bahkan, saya kangen buat merindukan seseorang karena merasa nggak punya waktu untuk itu.

Dih. Jijik, ya? HAHAHA.

Semua berawal dari suatu sore yang mendung tapi nggak kunjung turun hujan. Waktu itu saya lagi di depan laptop karena punya tanggungan banyak banget untuk like dan komen (sumpah bukan pekerjaan jadi akun palsu buat ngompor-ngomporin Pilkada). Untuk pertama kalinya jari saya pegel banget hari itu. Mau nggak mau saya istirahat jari, terus memutuskan untuk buka YouTube sebentar demi update info tentang apa yang lagi ramai ditonton masyarakat. Mulai dari gosipnya Aa' Gatot, Mario Teguh, sampai Raffi Ahmad dan Ayu Ting Ting muncul berurutan di home saya. Lalu, muncul akun YouTube BTOB yang merilis MV terbaru dan langsung saya klik saat itu juga.


Ketika orang-orang pada bahas Aa' Gatot atau anaknya Mario Teguh (yang katanya) nggak dianggap, saya masih sibuk ngomporin orang-orang kalau Kai dan Kristal bakalan punya anak dalam waktu dekat. Pada saat semua orang lagi bahas gonjang-ganjing rumah tangga Raffi Ahmad, saya masih konsisten bahas EXO kapan bubar. Dan saat orang-orang lagi semangat-semangatnya ngomentarin lagunya Young Lex sama Awkarin, saya masih aja nyinyirin pengucapan bahasa inggrisnya personel EXO di tiap lagunya.


Astaghfirullah.

Kalian memang suci aku penuh dosa.

Memang saya belum pernah bahas BTOB di blog ini, tapi saya adalah salah satu pendengar setia boyband bentukan agensi Cube Entertaiment itu. Pertama kali kenal BTOB (KAYA TEMEN MAIN AJA DEH KENAL) tuh waktu Sungjae ikutan jadi salah satu suami virtual di acara We Got Married sekitar tahun lalu. Saat acara itu, BTOB juga lagi comeback dengan lagu berjudul It's Okay dan Way Back Home.

Saya fans EXO, tapi mana bisa nolak buat jatuh cinta sama BTOB. Dibandingkan EXO, musikalitas BTOB (what) (tahu apa soal musikalitas) menang jauh menurut pendapat saya. Walau tentu saja, EXO punya main vocalist yang suaranya bagus-bagus banget. Tapi BTOB ini beneran berkualitas secara keseluruhan. Jadi, saya nggak pernah ketinggalan buat mendengarkan setiap lagu BTOB. Dan baru tahu dong kalau ternyata BTOB bikin sub-unit bernama BTOB-Blue.


Blue banget nih?!? Harus warna Chelsea FC banget? Harus warna favorit saya banget?


((( ANAKNYA MUDAH BAPER )))


Member BTOB yang debut sebagai BTOB-Blue yaitu Eunkwang, Changsub, Hyunsik, dan Sungjae. Lagu debut BTOB-Blue adalah sebuah lagu ballad berjudul Stand By Me.



Ketika klik video klipnya, penonton akan dibawa masuk ke dalam sebuah ruangan oleh Eunkwang. Selanjutnya, kita cuma akan muter-muter di ruangan itu karena konsep video klip Stand By Me adalah one take (tenang, nggak ada kejadian topi jatuh kaya video klip one take-nya EXO). Sisanya, kita cuma tinggal mendengarkan suara empat member BTOB-Blue yang nyanyi dengan ekspresi galau abis.

Udah. Gitu aja.

Tapi, saya langsung terdiam beberapa detik pas habis nonton video klip Stand By Me. Jadi selama hampir lima menit tuh diam-diam rasa baper menyelimuti diri ini. Setelah sadar, saya langsung pengen ngumpat-ngumpat dan nyebut nama hewan tapi langsung ingat untuk tidak menambah dosa di dunia ini.

SAYA TERBAWA PERASAAN YA ALLAH SAYA TERBAWA PERASAAN!








Sebuah lagu bisa dikatakan bagus ketika orang-orang ikutan sedih hanya dengan mendengar dan menonton video klipnya, kan? Padahal ngerti artinya juga nggak.


((( ORANG-ORANG )))


((( KAMU AJA KALI ))))


Ternyata, nggak perlu ada drama berlebihan untuk membuat suatu video klip menonjolkan kesedihan lirik dari lagunya. Yha. Hanya diperlukan penonton yang punya gen lebay aja. Seperti saya. Yang bahkan hanya dengan melihat pergerakan kameranya aja bikin saya sedih. Ya sedih karena slow motion-nya. Sedih inget pergerakan kamera one take-nya EXO.

Ekspresi dari empat member BTOB pun sangat mendukung baper yang saya rasakan. Walau dalam beberapa momen Eunkwang gagal memasang wajah sedih dan kelihatan dibuat-buat sih. Tapi dimaklumin aja karena sebagai MC We Got Married yang gaulnya sama ibu-ibu dan nyinyirin pasangan di acara itu, ekspresi sedih memang nggak nyatu sama Eunkwang. Tapi ekspresi Sungjae di video klip Stand By Me tuh ya! Walau udah tahu kualitas akting Sungjae di drama School 2015, tapi ketika lihat sikap aslinya di We Got Married ya bakalan terkagum-kagum sampai baper.








Ya, semudah itu untuk membuat saya terbawa perasaan dan terkenang masa lalu. Sesederhana nonton video klip model one take yang muter-muter doang.

Kurang-kurangin Elg, kurang-kurangin....



Sejak saat itu, hari-hari saya diliputi awan gelap (yaelah). Dalam beberapa hari saya jadi mellow terus, karena setiap nonton video klip Stand By Me bayangan-bayangan masa lalu dan kerinduan-kerinduan pada banyak hal menghantui. Saya jadi inget kalau belakangan ini nggak punya “me time” buat merasakan galau. Akibatnya selama beberapa hari hidup saya berada dalam fase slow motion. Tahu kan, momen di mana kamu tuh kaya lagi memerankan Lala di sinetron Bidadari yang habis dianiaya ibu tiri, terus bawaannya galau terus sepanjang hari. Dan gara-gara video klip Stand By Me juga, saya yang harusnya nulis dengan tone semangat percaya diri malah buat tulisan menye-menye. Akhirnya saya jadi kena revisi untuk hampir semua konten. Ya sebesar itu pengaruh lagu Stand By Me buat hidup saya.

Kesel nggak sih, BTOB-Blue ini siapa, bisa-bisanya merusak hari-hari saya yang ceria dan bahagia.

If I see you again by chance,
Will I be completely fine?
Even if someone is next to you,
Will I be able to smile?

Tapi bagaimanapun, saya tersadar kalau sebenarnya menikmati banget masa menye-menye ini.

Kadang-kadang, kita harus mengenang beberapa hal untuk menjaga memori. Karena segala sesuatu yang sudah terjadi dalam hidup kita, nggak semuanya harus dilupakan.

Stay by my side a little longer.
Stay a little more so I can smile when I see you.

Comments