Skip to main content

Highlight

Lebih Sakit Meninggalkan atau Ditinggalkan?

Bosan

Aku merasa asing.
Terasing.
Pada senyum yang biasa aku tertawakan. Pada tawa yang biasa kusenyumi.

Aku melihatmu. Jelas-jelas melihatmu.
Tapi seperti ada batas.
Mungkin aku terlalu banyak tidur.
Tak melihat Tuhan membangun dinding kaca di sela-sela diriku, dirimu.

Sepertinya aku tidak meninggalkan kebiasaan-kebiasaan burukku.
Aku bosan.
Menatapmu aku jengah.

Bisakah kita kembali seperti tak memiliki celah?
Atau kita satukan saja celah-celah itu?
Aku merindukan aroma tubuhmu saat dulu aku bebas memelukmu.
Menggenggam tanganmu saja, kini berisi canggung.

Jadikan saja aku pilihanmu.
Karena jika menjadikanku tujuan, akan terlalu lama kamu sampai.
Aku muak.

Matahari sudah pergi.
Sebaiknya kamu mengikuti.
Atau kutendang kamu, sambil menangis meronta-ronta.
Tidak  tega.
Aku mencintaimu.

Comments