Bosan 11:58 PM Aku merasa asing. Terasing. Pada senyum yang biasa aku tertawakan. Pada tawa yang biasa kusenyumi. Aku melihatmu. Jelas-jelas melihatmu. Tapi seperti ada batas. Mungkin aku terlalu banyak tidur. Tak melihat Tuhan membangun dinding kaca di sela-sela diriku, dirimu. Sepertinya aku tidak meninggalkan kebiasaan-kebiasaan burukku. Aku bosan. Menatapmu aku jengah. Bisakah kita kembali seperti tak memiliki celah? Atau kita satukan saja celah-celah itu? Aku merindukan aroma tubuhmu saat dulu aku bebas memelukmu. Menggenggam tanganmu saja, kini berisi canggung. Jadikan saja aku pilihanmu. Karena jika menjadikanku tujuan, akan terlalu lama kamu sampai. Aku muak. Matahari sudah pergi. Sebaiknya kamu mengikuti. Atau kutendang kamu, sambil menangis meronta-ronta. Tidak tega. Aku mencintaimu. Share This Story Share on Facebook Share on Twitter Pin this Post Tags: (bukan) puisi Newer Post Older Post You Might Also Like 0 komentar Berikan komentarmu untuk tulisan ini, yuk! Btw kalau mau komen bisa lewat PC ya :)
0 komentar
Berikan komentarmu untuk tulisan ini, yuk! Btw kalau mau komen bisa lewat PC ya :)