Skip to main content

Highlight

Lebih Sakit Meninggalkan atau Ditinggalkan?

Pantai Glagah




Sebagai pemudik dari Purwokerto-Jogja, saya sepertinya belum peka kalau sering melewati Pantai Glagah. Teman-teman kerap membicarakan pantai glagah dan membuat saya ingin mengepak tas menuju Pantai Glagah. Pagi-pagi sekali saya melangkahkan kaki, menghindari panas ataupun macet. Perjalanan menuju Pantai Glagah tidak terlalu lama, hanya memakan waktu satu jam lebih lima belas menit.

Perjalanan dari kota Jogja bisa melewati Ring Road Utara, lurus terus ke arah  Purworejo. Setelah sampai di pertigaan terminal Wates, belok kiri lalu ikuti jalan saja. Jika sudah sampai di Jalan Raya Jogja-Purworejo, berhati-hati melihat petunjuk. Arah pantai Glagah adalah belok kiri. Setelah menempuh perjalanan yang terkesan panjang karena jalan  yang mayoritas lurus, pantai Glagah menampakkan pesonanya.






Penuh dengan bebatuan. Pasirnya hitam. Namun bukan itu yang dicari. Banyak orang memancing. Dan karena ombak cukup besar, maka hanya menikmati laut dari atas. Tapi ombaknya bagus. Saya suka jika ombak mulai menghantam bebatuan lalu mencipratkan air mengenai tubuh. Sisi lain yang bisa dilihat di pantai Glagah bukan hanya tentang manusia yang berlibur. Tetapi tentang manusia-manusia yang beraktivitas sesuai mata pencaharian di Pantai Glagah, keluarga yang berlibur bersama anak cucu, dan aktivitas-aktivitas lain yang tidak biasa dilihat di pantai-pantai seindah Gunungkidul.





Selama ini ketika akan menempuh perjalanan yang baru, saya hanya mengandalkan google untuk mencari petunjuk arah. Setelah itu yang  diperlukan hanya suatu keberanian. Untuk sampai di pantai Glagah, saya harus melewati ragu-ragu terlebih dahulu karena tidak memiliki bayangan akan jalan yang akan ditempuh. Ada kepuasan sendiri jika mencari arah lalu menemukannya.

"Bagaimana saya akan sampai, jika sibuk membayangkan jalan mana yang harus dilewati?"

Saya biarkan angin mengacak-acak jilbab yang mulanya rapi. Saya menikmati percikan air yang menyapa tubuh. Memandangi ombak, sampai merasa cukup. Lalu bergegas pulang, menghadapi kemacetan di Jalan Ring Road Utara serta matahari yang mulai meninggi.

Comments