Skip to main content

Highlight

Lebih Sakit Meninggalkan atau Ditinggalkan?

Satu minggu sebelum hari spesialmu, hari spesialku.
Posko KKN ND41.
66 KM jauhnya dari tempat kita pertama kali berkenalan.


Aku  suka caramu berbicara: lembut dan menenangkan. Aku akan betah mendengar cerita-ceritamu mengenai berbagai gunung yang telah kamu daki, matahari terbit yang sering kamu buru atau matahari terbenam yang tak jarang kamu agung-agungkan, juga tentang angin yang menyentuh tubuh saat kamu mengayuh sepeda. Senyumku akan selalu mengembang ketika melihat tanganmu mulai memainkan senar-senar gitar dan kamu mulai bernyanyi. Kamu boleh hilang, tetapi lagumu akan tetap menjadi lagu pengiring dalam semestaku.

Aku suka ketika menelusuri seluruh hidupmu. Aku akan selalu membuat pujian-pujian kelas tinggi untuk menyanjung pencapaian dirimu. Semua yang ada padamu membuatku merasa kecil dan tak memiliki apa-apa untuk kusebarluaskan pada dunia. Tetapi pada titik itulah akhirnya aku membuka kedua sayap untuk terbang dan menjadi sedikit lebih dekat dengan langit, sama sepertimu.

Aku suka semesta yang kamu tangkap melalui lensa. Kamu memperlihatkan padaku betapa indahnya seisi jagad raya ini. Ternyata aku melewatkan banyak hal untuk dinikmati, dan kamu datang membawakan dunia yang belum terjamah oleh kedua mataku. Kamu harus tahu, bahwa bukan kedua matamu saja yang indah. Segala yang kamu lihat adalah keindahan yang membuatku terkagum-kagum.

Terima kasih, untuk dunia yang kamu bagikan pada kehidupanku. Tanpa mengenalmu, aku tidak akan pernah tahu bahwa matahari pukul empat pagi itu menawan. Jika tidak bertemu denganmu, sayap-sayapku tidak akan mengangkat tubuhku ke tempat yang lebih tinggi lagi.

Dunia kamu sangat menarik, bisakah aku tinggal didalamnya?
Aku akan senang sekali, jika turut bertualang dalam setiap hari-harimu.



Sampai jumpa lagi,


Terbang tinggilah, gapai langitmu..

Comments