Skip to main content

Highlight

Lebih Sakit Meninggalkan atau Ditinggalkan?

Birthday Trip Part 1: Mengulang Kebahagiaan di Singapura

Singapura

Saya terbangun di Minggu pagi dengan perasaan berbeda. Ini penerbangan pertama saya lagi sejak 18 bulan lalu, dan ini penerbangan pertama ke luar negeri pertama lagi sejak tahun 2019 lalu.

Tema perjalanan ini adalah "Selalu ada yang pertama untuk segalanya", dan kita hanya bisa mengenang itu semua di umur kita yang menua.

JIAKH.....

"Apa yang paling membuatmu khawatir memasuki umur 30-an?"

Ya, perjalanan ini bukan tentang bersenang-senang belaka walau keseluruhannya menyenangkan. Perjalanan ini adalah penutupan angka 2 di perjalanan hidup saya.

Sepulangnya dari perjalanan ini, angka di umur saya sudah resmi dimulai dari 3.

Menjadi 30.

Lalu, apa yang paling membuat khawatir memasuki umur 30-an?

Pertanyaan itu tadinya bukan menjadi kekhawatiran bahkan di umur 29 menuju 30. Namun beberapa waktu menuju ulang tahun ke-30, akhirnya saya menyadari satu kekhawatiran: Bahwa hidup saya sudah berjalan selama itu, bahwa bisa jadi saya sudah menghabiskan lebih dari setengah umur saya di dunia ini.

Bisa jadi, saya nggak akan melihat Rafathar dan Gempi tumbuh besar, lalu jadi sekolah bareng di London dan nggak tau bagaimana kisah mereka kelak.

JANGAN TANYA KENAPA SAYA KEPIKIRAN RAFATHAR SAMA GEMPI TAPI INI PENTING. WKWKWKW.

Jadi, saya ingin menikmati hidup dan mewujudkan ambisi-ambisi masa muda. Salah satunya lewat perjalanan ini.

Sebuah perjalanan penutup ambisi di umur 20-an.

Sebelum subuh saya sudah bergegas menuju Stasiun Yogyakarta untuk naik kereta bandara. Tiket keretanya udah bisa dipesan satu minggu sebelum dan saya memesan yang paling pagi karena penerbangan dari Yogyakarta ke Singapura adalah pukul 07.45.

Perjalanan dari Stasiun Yogykarta ke Yogyakarta International Airport memakan waktu sekitar 40 menit. Tepat pukul 05.00, saya sudah sampai di airport.

Beneran rasanya deg-degan, karena ini semacam perjalanan impian saya di akhir 20-an. Sambil menunggu masuk gate, saya sempetin sarapan dulu di bandara sebelum akhirnya masuk di Imigrasi. Tentu saja makan apa pemirsa? Yak, pop mie... WKKWKWKWKWKWK.

Selesai makan, saya langsung masuk gate dan menuju imigrasi. Perjalanan dari Yogyakarta kemarin cuma ditanya tujuannya apa dan tiket pulangnya. 

07.45, pesawat lepas landas menuju Singapura dan memakan waktu sekitar 2 jam 15 menit. Karena berangkat pagi-pagi, tentunya saya tidur di pesawat. Asli ngantuk banget, mana malam sebelumnya tidur jam 12 dan jam 3 pagi udah bangun siap-siap. Tidur saya di pesawat beberapa kali terbangun tapi sebenernya lelap sih.

Sebelum landing, barulah saya benar-benar terbangun dan mendengar suara, "Kita akan segera landing, selamat datang di Singapura.."

BENERAN ITU RASANYA TUH.....TERHARU BGT KAYA AAAARGHHHHHHH UDAH PINDAH NEGARA LAGI.


Meski bukan kali pertama, perasaan bisa liburan dengan hasil kerja keras sendiri tuh beneran beda banget! Nggak bisa dijelaskan, tapi ada rasa harunya dikit di hati. JIAELAAAH.

Oh iya, jangan lupa download aplikasi MyICA dulu ya buat keluar imigrasi Singapura. Isi profil, tujuan perjalanan kita di Singapura, dan durasinya.

Keluar dari imigrasi saya langsung ke Changi Recommend buat ambil kartu EZ Link. Counter-nya ada persis di depan pintu keluar Terminal 4 Changi. Sebelumnya, saya udah pesen kartu EZ Link di Traveloka buat naik transportasi umum di Singapura. Harganya sekitar Rp112.00, udah termasuk saldo $5 dolar. Masa berlaku kartunya sekitar hampir setahun, jadi bisa kan ya ini balik lagi?

YAAAK AAMIINKAN PEMIRSA.... KALI AJA ADA YANG JEMPUT PURA-PURANYA ANTER KE KANTOR EH TERNYATA KE BANDARA, BIAR KAYA RAFATHAR.

Destinasi pertama tentu saja ke Jewel. Nah dari pintu keluar terminal 4 langsung belok kanan menuju pemberhentian bus. Bakal ada petunjuk bus untuk ke terminal 2 Jewel. Seperti yang pernah saya tulis di catatan perjalanan sebelumnya, petunjuk di Singapura itu jelas banget.

Dan busnya banyak, jadi nggak perlu khawatir kalau penuh. Nunggu bus selanjutnya aja karena durasi nunggunya juga nggak lama.

Begitu sampai di Jewel, saya kaget karena mewah banget. Soalnya, dulu waktu ke sana Jewel  belum sepenuhnya jadi dan sekarang udah bagus banget yang pastinya.... ramai banget. 

Saya menjelajah Jewel sampai lantas atas sebelum akhirnya keluar dari Jewel, menyeberang, dan naik skytrain menuju MRT yang ada di Changi. Ikuti petunjuk aja ya Guys, aman!

Sampai di MRT saya langsung isi saldo $10 di counter yang ada dengan uang cash, setau saya bisa juga pakai kartu. Nah karena memang rada malas membaca ya, jadi pas isi ke counter kok cuma bisa pakai kartu pas saya coba. Bingung dong, karena seinget saya dulu pake cash. Masa iya sekarang nggak bisa pakai cash? Akhirnya saya ke petugasnya dan dianter ke sana lagi, Ternyata, kan ada beberapa counter mesin nih nah yang pakai cash itu di ujung WKWKWKWK.

MAKANYA BIASAKAN MEMBACA.

Oke, destinasi selanjutnya berangkat ke Haji Lane!

Perjalanan ke Haji Lane memakan waktu sekitar 45 menit naik MRT dengan transit 1 kali. Bisa pakai Google Maps atau aplikasi Moovit untuk liat rute dan keretanya, udah lengkap.


Saya turun di MRT Bugis dan jalan kaki sekitar 1 km untuk sampai ke Haji Lane. Di sana, saya makan siang dulu dengan mengeluarkan sekitar $15 dolar sebelum akhirnya keliling di tengah terik matahari dengan bete. Iya, bete. Soalnya sebelum berangkat saya beli powerbank dan pas dicoba di sana nyala, eh sampai di SG nggak nyala!! Sedangkan saya udah pakai HP dengan sembarangan karena merasa aman ada powerbank.

Sungguh, itulah alasan mengapa kita nggak boleh sombong dan merasa aman.

Jadilah saya bete nyari kafe yang ada colokannya tapi nggak nemu. Sementara, baterai ponsel saya sudah 50%. Akhirnya setelah keliling saya memutuskan mencari Starbuck yang searah destinasi saya selanjutnya, Orchard Road.

Saya berjalan lagi ke MRT Bugis dan menuju MRT Orchard. Sesampainya di sana tentu saja harus membeli es krim viral yang udah nggak satu dolar lagi. Ini agenda template kalau ke Singapura, tapi kan nggak tiap hari dilakuin jadi ya tentu aja saya menikmatinya.


Setelah menikmati jalanan Orchard, saya langsung masuk ke ION Mall dan mencari Starbuck yang sayangnya penuh. Saya pun berkeliling lagi mencari tempat untuk charge HP tapi nihil.

Ini beneran makin bete karena kan saya bakalan otw ke Kuala Lumpur tengah malem dan panik kalau baterai sampai habis. Ada kali sepuluh kali saya keliling mall buat cari tempat charger HP.

Akhirnya dengan sisa-sisa energi searching lokasi charge HP di Singapura dan ternyata di ION mall ada! Jadi, di depan resepsionis ada sebuah kotak buat charge HP gratis dan kita tinggal mengatur password sendiri.

AAAAAAAAAAAAAAA saya suka banget kalau banyak hal menjadi mudah.

Sambil menunggu HP di-charge, akhirnya saya duduk di Starbuck dengan riang. Beneran riang karena akhirnya bisa charge HP sebelum ke acara puncaknya: Garden by the Bay dan Marina Bay.


Jam setengah 7 malam saya melanjutkan perjalanan ke spot Garden By the Bay yang belum pernah saya kunjungi. Saya lupa dulu turun di MRT mana, makanya saya langsung turun di MRT Garden by the Bay yang ternyata ini enak banget buat menikmati sore. Saya duduk di rerumputan dan membayangkan suatu hari bisa menikmati sore dengan tenang di sini.

NOWPLAYING TAYLOR SWIFT THIS SCENE FEELS LIKEEE WHAT I ONCE SAW ON THE SCREEN.


Kalau sekarang ya agak terburu-buru dan setelah langit senja berubah saya bergegas ke MRT Bayfront yang cuma lima menit aja.

Nah.. Ini tempat cantik yang pernah saya datangi. Dan pas banget, di supetree grove lagi ada pertunjukan yang waktu dulu nggak ada. Meski liat dari kejauhan, itu bener-bener momen indah yang cantik, yang pastinya nggak ingin saya lupakan.

Saya duduk di pinggir danau sambil melihat lampu-lampu menyala, bersama orang asing lainnya. Di tengah rasa asing ini, saya bisa melihat indahnya cahaya di depan sana.



Sayangnya, saya nggak bisa berlama-lama di sini. Saya terburu-buru. Saya dikejar waktu.

Kapan-kapan lagi, kita nikmati Singapura dengan tenang. Dengan senang. Dengan kamu?

HIYAAAK.

Perjalanan saya berakhir di Marina Bay. Saya selalu suka malam di sini. Buat saya, Marina Bay selalu magical. Kayanya saya nggak pernah bosan buat ada di sini. Agak sedih karena saya menikmati ini dengan rasa capek banget karena seharian abis jalan kaki dan gondok gara-gara powerbank.

Huhu.

Baca lagi: Marina Bay Singapura

Marina Bay

Dan saking capeknya, sebelum akhirnya pindah negara, saya udah nggak kuat lagi buat jalan ke MRT dan memutuskan buat naik Grab dari Marina Bay ke MRT Lavender.

Oh iya, saya pesen tiket bus via easybook, dengan start dari halte depan MRT Lavender sampai ke Berjaya Times Square. Saya baru tau kalau bisa dan semudah ini dari Singapura ke Kuala Lumpur, karena dulu saya lewat woodland dan cukup banyak transit dan berhenti di TBS. Kalau yang sekarang bener-bener dari MRT Lavender udah bisa sampai ke daerah Kota Kuala Lumpur dengan harga sekitar Rp400.000.

Tiket bus saya sekitar pukul 01.00, tapi saya udah di MRT Lavender dan nunggu di McD sekitar jam 11 malem. Sekalian nyobain McD Singapura yang ternyata nggak ada nasi ini wkwkwk. Akhirnya makan kentang dan 3 ayam, ditambah orange jus yang enak banget! Kalau nggak salah inget total makannya sekitar 80 ribu aja.

Selesai makan saya nunggu di bagian luar McD sambil ngantuk-ngantuk, bahkan udah tidur sebentar. Oh iya karena ini bukan terminal, jadi kita harus yang inget sendiri nama busnya dan kalau bisa cari dulu di Google ya busnya kaya apa jadi setiap ada bus yang berhenti nggak ketinggalan.

Sekitar jam 1 lebih bus yang saya pesen berhenti, saya langsung lari dan absen. Sebut nama dan tunjukin kode booking, bus pun berjalan menuju imigrasi.

Malam itu, bulan lagi cantik-cantiknya. Menemani perjalanan saya lintas negara lagi.

- Bersambung -




Comments